BERJALAN DENGAN IMAN YANG BERANI
MATIUS 14 : 22 - 32
“Iman
memelihara orang yang memelihara iman”. – Bunda Theresa
Setiap kali
Tuhan membawa kita dari satu tingkat ke tingkat pengalaman rohani yang lebih
tinggi, ini merupakan titik melampaui komitmen dan keputusan kita, melainkan
pada pada suatu iman yang berani.
Bergerak maju dengan iman yang berani membawa kita memasuki dimensi
rohani yang lebih dalam dan lebih luas bersama Yesus. Tuhan membawa kita kepada pengalaman rohani, melalui cara kita berjalan
dengan iman yang berani.
Bagaimanakah
iman yang berani terjadi dalam hidup
kita ? Dari pengalaman Petrus berjalan diatas air, kita menemukan beberapa
kebenaran :
1.IMAN
YANG BERANI LAHIR DI SAAT-SAAT MASA YANG SULIT “24-27”
Orientasi
:
Salah satu harapan
ketika kita memutuskan menjadi orang Kristen adalah kurangnya kesulitan atau
tidak ada sama sekali. Hal itu merupakan
keinginan yang wajar dan normal,
Konteks
:
Yesus dan
murid-murid-Nya baru saja dengan ajaib memberi makan lima ribu orang dengan
hanya lima roti dan dua ikan. Setelah
itu Ia mengijinkan mereka melintasi danau Galilea, dan beberapa
saat mereka meninggalkan bibir pantai,
perahu mereka dihantam angin sakal.
Dimanakah Yesus
ketika murid-murid-Nya mengalami kesulitan ? Bagaimana
Perahu
mereka diombang-ambingkan angin sakal – mereka berjuang
mempertahankan hidup, lelah secara
phisik, mental, emosional. Kesulitan
hidup menguras habis seluruh kemampuan kita.
Aplikasi
:
Hampir semua
kita dikala mengalami masalah, kita berada pada titik depresi. Seluruh mental, emosional bahkan spiritual
kita terkuras habis untuk berjuang menyelesaikan masalah tersebut. Namun justru ditengah-tengah kesulitan itulah
iman kita bekerja dengan aktif.
Kata-kata
mutiara :
Kesulitan bukan
symbol bahwa Allah telah meninggalkan kita, kesulitan merupakan cara Allah
untuk menyatakan mujijat ditengah-tengah kita.
2.IMAN
YANG BERANI TERJADI KETIKA MENDENGAR SUARA TUHAN”28-30”
Orientasi
:
Hari-hari yang
kita jalani, banyak disuguhi dengan berita yang mmbuat kita semakin takut,
pesimis dan kehilangan harapan untuk menatap masa depan.
Kesulitan seringkali
menimbulkan ketakutan. Kabar baik : dalam
situasi yang tak pasti ini, hadirat
Allah ada disana, mendahului kita
Konteks
:
Yesus berkata Datanglah ! Petrus meningga;kan perahu dan
berjalan diatas air. Ketika fokus
perhatian Petrus pada suara Tuhan, ia tidak genmetar, tingkat imannya begitu
tinggi, sehingga semua keraguan sirna.
Ia melakukan secara tepat apa yang Yesus katakan.
Aplikasi
:
ketika sungguh-sungguh fokus pada suara Tuhan, kita
akan memasuki pengalaman supra alami bersama Tuhan. Roma 10 : 17 “Firman menumbuhkan iman kita”.
Ini adalah titik
dimana banyak dari kita seringkali ”kalah”. Kita mendengar suara Tuhan, dan setelah itu menganalisa
apa yang Ia katakan, sehingga kita jadi bimbang sampai keraguan itu
muncul. Saat keraguan itu telah menguat, iblis memiliki pintu terbuka dalam roh
kita sehingga kita menempatkan panggilan Tuhan atas kita”:ditempat yang tidak berarti.”.
3.IMAN
YANG BERANI MEMBAWA KITA MENGENAL KARAKTER ALLAH YANG SEMPURNA “31-33”
Orientasi
:
Setelah kita mentaati panggilan Tuhan, kita
seringkali masih membuat banyak kesalahan, dan iman kita juga belum sempurna.. Tuhan
selalu melakukan apa yang benar, sekalipun kita mempertanyakannya.
Aplikasi
:
Iman kita
membawa kepada pemahaman akan karakter Allah yang sempurna. Ia
layak untuk kita kagumi dan kita sembah, sebab Ia Allah yang sanggup menolong
dan menopang seluruh hidup kita.
Kata-kata
mutiara :
Benar apa yang
dikatakan oleh Bunda Theresia, “ Iman
memelihara orang yang memelihara iman”.
Kesimpulan
:
Mari kita menjalani hidup ini dengan iman
yang berani !. Selamat anda jadi pemenang.
Komentar
Posting Komentar