JANGAN LEPASKAN IMPIAN MU
"JANGAN PERNAH MELEPASKAN IMPIAN MU!"
Pendahuluan: Sepanjang minggu ini, saya belajar tentang kehidupan Yusuf. Dari kehidupan Yusuf, saya melihat satu kebenaran yang luar biasa. Satu Kebenaran bahwa Yusuf adalah seorang yang memiliki impian yang besar dan berhasil mencapai impiannya. Setiap kita pasti memiliki impian yang besar. suatu tujuan yang ingin dicapai, atau hal besar yang ingin kita raih di hari esok. Jika kita memiliki sebuah impian yang besar dan mengharapkan agar impian itu tercapai. Kita patut belajar dari kehidupan Yusuf. Yusuf berhasil mencapai impiannya, karena ia tidak pernah melepaskan impiannya. Itulah kuncinya. jangan pernah melepaskan impian, jika kita ingin mencapainya.
Jangan
pernah melepaskan impian meskipun kita tidak dapat memulainya dengan baik.
Yusuf
merupakan seorang tokoh Alkitab yang tidak pernah melepaskan impiannya. Pada waktu Yusuf masih sangat muda dan berumur
sekitar 17 Tahun. Yusuf mendapatkan sebuah visi dari Allah. visi Allah inilah
yang kemudian menjadi impiannya. Akan
tetapi ketika ia mendapatkan impian tersebut, ia tidak memulainya dengan baik.
Yusuf mulai menghidupi impiannya dengan sikap ceroboh dan terlalu bersemangat.
Ia kurang berhikmat dengan menyombongkan diri menceritakan mimpi itu kepada
keluarganya. Dan kesombongannya berujung pada masalah yang besar, hingga yusuf
dibenci oleh saudara-saudaranya. Akan tetapi pengalaman yang pahit itu tidak
membuat Yusuf menyerah. ia tidak pernah melepaskan impiannya sampai impian itu benar-benar
dapat dicapainya.
Aplikasi: Terkadang
ketika kita memiliki impian yang besar, kita tidak tahu bagaimana harus
memulainya. Ada pepatah mengatakan “seperti mudahnya bermimpi, semudah itu pula
melepaskannya.” Bermimpi memang mudah. Kita bisa saja terinspirasi dengan
orang-orang yang hebat dan terkenal. Dan kita ingin menjadi seperti mereka.
Kita bisa saja melihat kesuksesan orang lain dan kita ingin mencapai hal yang
sama. Kita bisa saja melihat potensi diri dan minat kita. Lalu menentukan
impian kita.
Ilustrasi: Saya masih ingat betul apa impian saya sejak kecil
hingga sekarang.
Ketika masih SD saya memiliki impian untuk jadi seorang
polisi. Pada waktu smp saya memiliki mimpi untuk menjadi seorang jurnalis. Pada
waktu SMA saya memiliki impian menjadi angkatan laut. Namun, setelah ditangkap
Tuhan dan masuk Berea, impian saya berubah. saya ingin menjadi seorang penulis
buku dan gembala sidang. Banyak impian yang telah saya miliki, akan tetapi saya
melepaskan semua impian itu dengan mudah karena saya tidak tahu bagaimana
memulainya. Kecuali yang terakhir, menjadi penulis dan gembala sidang. Saya tetap pegang impian itu
dengan sungguh-sungguh.
Banyak hal
yang sering kali membuat kita tidak bisa memulai impian dengan baik. Keterbatasan pengalaman, sikap kita yang tidak sesuai
dengan impian yang kita miliki (malas, kurang tekun, tidak setia, kurang kerja
keras). Kita tidak tahu bagaimana seharusnya memulai impian yang kita miliki. Namun
yang pasti, memulai segala sesuatu memang tidak mudah. Seperti belajar sepeda,
kadang kita mulai dengan menuntun sepeda itu dahulu. Kita sering jatuh dan
terluka. Butuh waktu yang lama, berhari-hari hingga bulan. Akan tetapi ketika
kita memiliki semangat untuk terus belajar pada akhirnya kita bisa naik sepeda.
Impian juga seperti itu. Kita harus terus belajar, bersemangat dan menambah
pengalaman untuk mencapainya. Mungkin kita memulainya dengan buruk. diperhadapkan
dengan ketidakpastian dan masalah. Tetapi semua itu merupakan ujian yang sesungguhnya
dari sebuah impian. Asal kita tidak pernah melepaskan impian kita.
Jangan
melepaskan impian meskipun orang disekitar tidak mendukung impian kita.
Alkitab menjelaskan, pada saat Yusuf menceritakan impiannya
dengan penuh semangat pada orang lain. Orang-orang terdekatnya tidak mendukung
impiannya. Ayahnya meragukan mimpinya. saudara-saudaranya pun menolak dan
membencinya (Lihat Kej. 37:10). Sampai berencana membunuh Yusuf. Tetapi Yusuf
tidak habis akal. Ia tidak menyerah. Meskipun ia tahu orang terdekatnya tidak
mendukung impiannya.
Aplikasi: ketika kita memiliki impian yang besar. Sering kali
orang-orang disekitar kita tidak mendukung kita. Mereka bisa saja mengejek
kita. Atau mereka mencegah kita agar kita tidak melanjutkan impian itu, karena
mereka takut kita akan kecewa dengan impian yang besar itu. Bisa jadi kita
tidak mendapatkan dukungan orang terdekat, karena keterbatasan ekonomi dan
masalah yang ada dalam keluarga kita. Tetapi lihatlah Yusuf. Ia tidak mau
keadaan yang merubah impiannya. Keadaan tidak membuat ia takut untuk bermimpi
besar. Justru melalui impiannya, ia mau merubah keadaan dan ia berhasil. Yusuf
menjadi pemimpin besar di mesir yang mengubahkan keadaan keluarganya.
Ilustrasi: Pada suatu hari ada seekor macan yang sombong. Ia
selalu membanggakan dirinya sebagai pelari tercepat dari pada binatang yang
lain. Ia berkata kepada teman-temannya bahwa ia bisa menangkap seekor kijang
(yang notabene dikenal sebagai binatang yang berlari sangat cepat) dengan
mudah. Suatu kali, pada saat ia berburu. ia melihat seekor kucing hutan. Ia
berusaha memburunya, akan tetapi setelah ia bersusah payah mengejarnya, kucing
itu dapat lolos dari kejarannya. Bersamaan dengan kejadian itu, semua
teman-temannya yang melihat tingkah polahnya menertawakan sang macan dan
mengejeknya “katanya binatang tercepat, masak tidak bisa menagkap kucing”
dengan cerdik sang macan menjawab “saya bukannya kalah cepat dengan kucing itu,
tetapi saya kalah karena saya berlari mengejarnya untuk makan, sedangkan dia
berlari untuk hidupnya. Kucing itu menang karena motivasinya untuk hidup
melebihi motivasi macan untuk makan.
impian kita bukan diukur dari keadaan dan keterbatasan
yang kita miliki. Tetapi impian kita diukur dari motivasi dan tekad kita untuk
mencapainya. Apakah kita memiliki motivasi yang kuat bahwa impian itu merupakan
kehidupan kita? apakah kita memiliki motivasi yang kuat bahwa impian itu sangat
penting bagi kita? Motivasi itulah yang akan membuat kita mampu melampaui
keadaan dan keterbatasan untuk mencapai impian tersebut.
Jangan
melepaskan impian, meskipun kita menghadapi banyak tantangan.
Jika kita melihat kehidupan Yusuf, dalam perjalanannya
untuk menggapai impian. Banyak alasan yang seharusnya membuat ia menyerah
menggapai impiannya.
-
Orang-orang
terdekatnya tidak mendukung impiannya.
-
Yusuf hampir mati
didalam sumur.
-
Yusuf hidup sebagai
budak.
-
Ia mengalami
pelecehan seksual dari potifar.
-
Bahkan ia masuk
kedalam penjara.
Banyak tantangan yang dihadapi oleh Yusuf. Apakah semua
itu menjadi alasan bagi Yusuf untuk menyerah? Tidak. Kunci keberhasilan Yusuf tetap bertahan
dari berbagai tantangan untuk mencapai impian, karena ia tetap percaya dan
berharap penuh kepada Tuhan (Kej. 50:20)
Aplikasi: Inilah yang terpenting saudara-sudara. Ketika kita
ingin mencapai impian yang besar, seharusnya kita tetap percaya dan berharap
kepada Tuhan. Sebab Tuhanlah yang menjamin masa depan kita, Tuhanlah yang punya
rencana atas hidup kita. Ia selalu merancangkan apa yang baik bagi kita. Jika
kita selalu mengandalkan Tuhan dalam usaha-usaha yang kita lakukan untuk
mencapai impian.
Kesimpulan: jangan pernah melepaskan impian karena itulah kunci keberhasilan
untuk meraihnya.
Luar biasa.....
BalasHapusTerima kasih, Tuhan yesus memberkati
HapusSiappp👍
BalasHapusPuji Tuhan
HapusPembacaanya apa
BalasHapusPembaca apanya ya kak? Hehehe
HapusPembacaanya apa
BalasHapusWalaupun renungan dibuar tahun 2019 namun firman Tuhan tdk pernah usang utk kami baca dan renungkan. Terimakasih sangat menginspirasi utk terus bermimpi tentang kehidupan kekal..Amin
BalasHapus