PERTOBATAN
PERTOBATAN
Pendahuluan:
Apa itu pertobatan? seperti yang kita ketahui pada umumnya, pertobatan adalah
ketika kita mengaku percaya bahwa Yesus Kristus juruselamat dunia dan menerima
karya salibnya dalam hidup kita, kita diselamatkan. yang sebagai tanda
keselamatan itu, kita menerima baptisan. Baptisan selam, sebagai lambang kita
mati bagi dosa, dikuburkan dan menerima kebangkitan bersama Kristus. Kebangkitan
yang telah menjadikan kita manusia baru didalam Tuhan. sebagai manusia baru
itulah kita menjalani kehidupan yang baru.
Jika
kita mencermati hal ini, pertobatan berbicara dua hal.
pertobatan merupakan pemberiaan atau anugerah Allah kepada kita. Dan yang kedua, pertobatan merupakan suatu
keadaan dimana kita menjalani kehidupan yang baru, yang harus kita jalani
didalam iman percaya kita. Bagaimana menjalani kehidupan yang baru didalam
pertobatan itu sendiri? Ada tiga sikap yang harus kita lakukan dalam menjalani
kehidupan yang baru didalam pertobatan.
1.
Menjalani
kehidupan baru didalam pertobatan adalah sebuah keputusan untuk tetap setia
mengikuti Tuhan (Ratapan
5:21)
Pertobatan adalah
sebuah keputusan. Jika melihat arti pertobatan didalam
Perjanjian Lama. Pertobatan memiliki arti berbalik kembali atau berpaling
kembali. Gambarannya, Jika sebelumnya
kita berjalan menjauh dari Tuhan, tidak mendengarkan teriakannya yang memanggil
kita. Seolah-olah kita tuli untuk mendengarkan perintah Tuhan. Kemudian secara sadar kita membuat keputusan untuk berhenti
melanjutkan jalan hidup kita sendiri dan berjalan mendekat kepadanya.
Itulah makna pertobatan.
Pertobatan adalah sebuah keputusan yang kita ambil sekali untuk seumur hidup. Didalam
pertobatan itulah kita meninggalkan kehidupan kita yang lama dan setia
mengikuti Tuhan. berjalan seturut kehendaknya.
Didalam pertobatan
tidak ada keputusan yang netral. Tidak bisa kita
berdiri ditengah-tengah. antar mengikuti keinginan diri sendiri atau mengikuti
kehendak Allah. Tidak bisa kita ditengah-tengah antara mengikuti kehendak
daging atau kehendak Roh Kudus. Yang ada
hanya memilih satu jalan antara yang lebar menuju kepada kebinasaan atau yang
sempit kepada kehidupan kekal. Yesus sendiri mengatakan bahwa kita tidak
bisa hidup dengan dua tuan. Jika kita memiliki dua Tuan, pasti kita akan lebih
mengasihi satu tuan dan kurang mengasihi tuan yang lain. Atau dalam arti jika
kita mengasihi satu tuan, maka tuan yang lain pasti kita benci.
Siapakah tuan kita
sekarang? Tuan kita Yesus Kristus atau uang. Tuan kita Yesus
Kristus atau hawa nafsu. Tuan kita Yesus Kristus atau keinginan diri sendiri. Siapa
yang menjadi tuan didalam dalam hidup kita. Tuan yang memerintah dan
mengendalikan kehidupan kita. Pilihan ditangan kita. Jika kita memilih hidup
didalam Tuhan, kita harus berani mengambil keputusan untuk meninggalkan
kehidupan kita yang lama. Jika kita memilih Yesus Kristus sebagai juruselamat
kita, kita harus siap membenci perbuatan-perbuatan dosa kita.
Kehidupan
didalam pertobatan adalah kehidupan yang memiliki komitmen untuk tetap setia
mengikuti Yesus dan meninggalkan masa lalu yang penuh dosa.
2. Menjalani kehidupan baru didalam
pertobatan merupakan kesadaran untuk mengalami pertobatan setiap hari (2
Korintus 4:16).
Pertobatan bukan hanya sebuah
keputusan, melainkan juga kesadaran untuk mengalaminya setiap hari.
Pertobatan sekali untuk seumur hidup bukan berarti satu kali bertobat selesai dan
tidak berbuat apa-apa. Pertobatan harus kita alami setiap hari.
Pertobatan
jika melihat didalam perjanjian baru adalah Metanoia. Yang artinya perubahan
pikiran. perubahan pikiran adalah perubahan yang didasarkan oleh kesadaran
bahwa kita orang berdosa, menyesali apa yang telah kita lakukan dan belajar
untuk mengikuti kehendak Tuhan di sepanjang kehidupan kita.
Ada dua cerita yang
dapat menjelaskan hal ini di Perjanjian Baru. Seorang anak
yang hilang. Pada mulanya anak yang hilang ini mengabaikan ayahnya. Ia meminta
harta ayahnya dan lebih memilih hidup untuk mengejar kesenangannya sendiri.
Sampai suatu kali hartanya habis, ia menjadi begitu miskin dan kelaparan. Tidak
memiliki harapan sama sekali. Lalu ia sadar, ia menyesali apa yang telah
diperbuatnya dan kemudian ia memutuskan untuk kembali kerumah bapanya. Demikian
juga dengan cerita, dua orang anak. Suatu kali ayahnya memerintahkan kedua anaknya
untuk mengerjakan ladangnya. Anak yang pertama menolak keinginan ayahnya
sedangkan anak yang kedua mengatakan iya. Akan tetapi tidak lama kemudian, anak
yang pertama menyesali perbuatannya dan segera berangkat keladang. Tetapi anak
yang kedua, justru tidak melakukan perintah ayahnya.
Jika
melihat kedua cerita ini. Pertobatan
adalah sebuah kesadaran dan penyesalan kita atas dosa yang masih kita lakukan.
Tanpa kesadaran dan penyesalan tidak mungkin kita bisa menjalani kehidupan
dalam kehendak Allah. Kesadaran dan penyesal itulah yang memungkinkan kita
dapat menilai diri untuk berubah.
Perubahan tidak bisa
kita lakukan seketika. Perubahan harus dimulai dari
hal-hal yang kecil. Mulai dari kebiasaan-kebiasaan buruk kita. Kita harus
menilai diri kita sendiri untuk melihat kebiasaan-kebiasaan buruk apa yang
masih kita lakukan. Lalu kemudian kita mengubahnya satu-persatu. Pelan tapi
pasti, alon-alon penting kelakon. Maka kita bisa mengubah kehidupan kita hari
kesehari sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pertobatan
harus dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecildari pada mengharapkan perubahan
besar yang justru sulit kita lakukan
3. Pertobatan adalah kehidupan didalam
pengharapan (Matius 3:2)
Pernahkah
kita mendengar kisah seorang pelaut yang mampu bertahan hidup dilautan dengan
berpegangan kepada potongan kayu karena kapalnya tenggelam. Bahkan ia mampu
hidup berminggu-minggu tanpa air dan makanan sampai regu penyelamat,
menyelamatkan dia. Apa yang membuat pelaut ini mampu bertahan hidup? Harapan,
harapan untuk bertahan hidup. harapanlah yang membuat manusia mampu bertahan
hidup. Tanpa pengharapan manusia pasti mati. Tanpa pengharapan manusia putus
asa dan bunuh diri. Tanpa pengharapan manusia tidak memiliki keinginan dan
tujuan. Tanpa keinginan dan tujuan manusia tidak akan berbuat apa-apa, termasuk
memenuhi kebutuhannya sendiri.
Demikian
juga kehidupan kita didalam pertobatan adalah kehidupan dalam pengharapan. Pengharapan
akan kedatangan kerajaan sorga. Pengharapan kita berbeda dengan orang dunia. Jika
orang dunia hanya mengharapkan masa depan yang terkadang tidak pasti. Harapan kita
justru tertuju kepada masa lalu untuk mencapai masa depan. Masa lalu, ketika
kita melihat Yesus yang tersalib memberikan pengharapan akan hadirnya kerajaan sorga
didalam kehidupan kita sekarang dan akan datang. Kehidupan yang kita jalani
sekarang, jika kita jalani dengan kesadaran akan pertobatan, kita sedang
menjalani kehidupan dengan kepastian akan masa depan. Masa depan karena kita
terhisab didalam berkat kerajaan sorga bersama-sama dengan Yesus.
Pertobatan
akan selalu memberikan kita pengharapan akan masa depan yang pasti dalam
kerajaan Sorga
Kesimpulan: pertobatan
yang sejati adalah sebuah keputusan yang harus kita ambil sebagai murid Yesus.
Pertobatan harus nyata dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan yang tidak boleh
kita abaikan, bahwa pertobatan akan menjadi jaminan kita akan sebuah
pengharapan didalam kerajaan Sorga. Pertobatan yang sejati adalah keselamatan
yang sudah pasti.
Komentar
Posting Komentar