Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

IMAN YANG MEMINDAHKAN GUNUNG

IMAN YANG MEMINDAHKAN GUNUNG (MATIUS 17:20) Pendahuluan: ada satu kebenaran yang luar biasa dari ayat ini, bahwa tiada yang mustahil bagi orang percaya. Ketika kita percaya, Tuhan mampu melakukan segala sesuatu yang mustahil. Itulah makna iman yang mampu memindahkan gunung. Setiap kita pasti merindukan untuk memiliki iman yang mampu memindahkan gunung. Bagaimana memiliki yang mampu memindahkan gunung. Ada tiga prinsip yang dapat kita pelajari dari ayat ini. 1. kita harus memiliki keberanian untuk beriman memindahkan gunung. Sering kali kita mengukur iman kita secara manusia. mustahil mempercayai iman seukuran biji sesawi yang mampu memindahkan gunung. Secara logikanya. Untuk memindahkan gunung ya, diperlukan iman sebesar gunung. Seimbang, sesuai atau sebanding. Tetapi Yesus berkata lain. Untuk memindahkan gunung bukan soal ukaran iman kita. akan tetapi untuk memindahkan gunung diperlukan iman yang berani memindahkan gunung. Iman yang berani bertindak untuk melakukan ses...

BERJALAN DI BELAKANG YESUS

Berjalan Di Belakang Yesus Matius 4:18-22 “Mari, ikutlah aku” kalimat singkat ajakan Yesus telah mengubahkan hidup banyak orang. dimulai dari kedua belas murid-Nya di Galilea, dan kemudian puluhan murid-murid pada hari Pentakosta, hingga sekarang ini menjadi ribuan juta orang percaya diseluruh dunia. Di Matius 4:19-20 tertulis: “Yesus berkata kepada mereka, mari ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia.” Lalu ikutlah para murid-muridnya mengikuti dia. Jika kita perhatikan, Ada dua kata perintah, yang berasal dari kata dasar yang sama dari ayat tersebut. Yaitu ikutlah di ay. 19 dan mengikuti di ayat 20. Sebenarnya dalam bahasa asli Alkitab, kedua kata ini menggunakan kata yang berbeda. Di ayat 19 menggunakan kata “ deute opisoo mou” yang berarti “marilah dibelakang-Ku atau berjalanlah dibelakang ku.” Sedangkan ayat 20 memakai kata “ ekolouthesan ” yang berarti mengikuti. Jadi ajakan Yesus mari ikutlah aku mempunyai arti yang bersifat khusus “ Mari Ikutlah D...

SIKAP BERIBADAH MENURUT PENGKHOTBAH

SIKAP BERIBADAH MENURUT PENGKHOTBAH (Pengkhotbah 4:17) Setiap kita pastilah tahu apa itu sikap beribadah? Sikap beribadah adalah berdoa. Lipat tangan, tutup mata. Menyanyi, memuji dan menyembah Tuhan, Atau bertepuk tangan. Sikap itu lumrah, sikap itu wajar dalam sebuah ibadah. Akan tetapi saudara-saudara, menariknya di dalam pengajaran kitab pengkhotbah, sikap beribadah justru menggunakan istilah-istilah yang tidak lazim, seperti: jagalah langkahmu, menghampiri dan mendengarkan. Mengapa pengkhotbah memakai istilah-istilah ini saudara-saudara?  Hari ini kita akan belajar dari tiga istilah ini untuk mengetahui tentang sikap beribadah menurut kebenaran Alkitab?   SIKAP BERIBADAH YANG PERTAMA ADALAH MENJAGA LANGKAH KAKI KITA . Kata jagalah ini saudara-saudara, di dalam perjanjian lama di ibaratkan dengan seseorang yang bekerja sebagai penjaga. seorang penjaga memiliki tiga tugas.   Yang pertama , menjaga agar tidak ada yang masuk (Kej. 3:24). Hal ini seperti y...